Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sering Dilintasi Dumtruk, Warga Desa Sumberejo Dan LSM Gelar Aksi Demo

Senin, 03 Februari 2025 | Februari 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-03T10:47:40Z


PASURUAN, pojoktelu.com
Didampingi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sejumlah warga desa Sumberejo menggelar aksi demo di jalan raya depan tempat wisata Banyu Biru, Desa Sumberejo, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan. Pada hari Senin,(03/02/25).

Para warga Sumberejo menuntut perbaikan jalan yang rusak parah akibat dumtruk yang melintas bermuatan berat dengan tonase kurang lebih mencapai 30 ton milik perusahaan tambang pasir dan batu. Selain menuntut perbaikan jalan para warga juga meminta kompensasi atas dampak yang mereka rasakan baik itu polusi debu maupun potensi kecelakaan lalu lintas.

Disaat demo berlangsung para warga Sumberejo serta LSM menyampaikan orasinya dimuka umum ada sejumlah orang dari pihak lain yang tidak terima dengan pernyataan tersebut. Hingga terjadi ketegangan adu mulut yang menimbulkan kericuhan sehingga, para petugas kepolisian membubarkan demo tersebut dan mengarahkan untuk audensi kepada dinas terkait di perkantoran Raci, Kabupaten Pasuruan.

Danang Puji Marta, Ketua Kordinator Barisan Masyarakat Winongan (BMW) dalam orasinya ia menyampaikan, agar dinas terkait atau perusahaan tambang untuk lebih memperhatikan jalan yang rusak parah. Selain itu ia juga meminta perusahaan tambang untuk bertanggung jawab dan segera memperbaikinya.

"Karena sejak adanya perusahaan tambang jalan yang setiap hari dilalui warga menjadi rusak parah. Apalagi bertepatan pada musim hujan, berdampak terjadinya banjir dan tanah longsor. Hal ini sangat merugikan masyarakat," ujarnya.


Untuk itu, kami perwakilan warga meminta jalan rusak yang setiap hari kami lalui untuk segera diperbaiki dan meminta hak kami untuk mendapatkan kompensasi atas kerugian yang kami alami.

"Kami meminta kepada Dinas terkait yang ada di Kabupaten Pasuruan untuk lebih memperhatikan, larangan bagi kendaraan yang bermuatan berat dilarang melintasi jalan yang buka jelas jalannya," paparnya.

Lebih lanjut, Lujeng Sudarto, Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan (PUSAKA) mengatakan terkait kejadian ini ia meminta kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk melakukan moratorium pertambangan yang ada di Kabupaten Pasuruan.

"Selama bertahun-tahun terdapat pembiayaran apalagi di musim turunnya hujan selalu ada bencana datang baik itu banjir maupun tanah longsor. Ini akibat salah tata kelola lingkungan munculnya tambang seperti di Kecamatan Winongan karena daerah ini merupakan tangkapan resapan air," jelasnya.

Di tempat yang sama, Imam Rusdian, Ketua Cakra Berdaulat. Juga mendorong Pemerintah Kabupaten Pasuruan supaya membangun jembatan timbang yang berada di pintu masuk di area kawasan pertambangan. Hal ini supaya tidak ada manipulasi dalam muatan. (Zaq/red)
×
Berita Terbaru Update