TULUNGAGUNG, pojoktelu.com
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung menggelar Upacara Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, upacara ini diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas Lapas dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme, serta memperkuat rasa cinta tanah air dalam rangka pembentukan karakter yang lebih baik. Senin,(17/02/25).
Kegiatan upacara tersebut dimulai pada pukul 07.30 WIB, bertindak sebagai Inspektur Upacara Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto. Suasana upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat.
Sesuai dengan Asta Cita Presiden RI yang pertama yakni "Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM)". Dalam amanatnya, Ma’ruf mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap Pancasila sebagai dasar negara, serta pelaksanaan hak dan kewajiban warga binaan Lapas Tulungagung.
“Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan, tidak hanya di luar, tetapi juga di dalam lingkungan ini. Meskipun berada di Lapas, kita tetap harus menghargai nilai-nilai luhur yang ada dalam bangsa kita, seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan. Hal Ini adalah bagian dari upaya kita untuk memperkokoh Pancasila sebagai ideologi negara kita”, ujar Ma’ruf.
Selain itu, rangkaian upacara juga dilengkapi dengan pembacaan Catur Dharma Narapidana. Seluruh WBP mengikuti pembacaan tersebut dengan penuh perhatian, agar mereka dapat menanamkan dalam diri mereka tentang hak dan kewajiban sebagai WBP serta tanggung jawab dalam bersosial dan berinteraksi dengan masyarakat.
Pembacaan Catur Dharma ini sejalan dengan perintah harian Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang ke-4 yaitu,
"Memastikan penyelenggaraan fungsi pemasyarakatan mulai dari pelayanan, pembinaan, pembimbingan kemasyarakatan, perawatan, pengamanan, dan pengamatan berjalan dengan baik dan senantiasa menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu," paparnya.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan para penghuni Lapas dapat lebih menyadari pentingnya peran mereka dalam menjaga kedamaian dan keharmonisan, serta berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik", imbuh Ma’ruf.
Upacara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh perwakilan WBP, dilanjutkan dengan foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan kekeluargaan antara petugas dan WBP. (Zaq/red)