Pasuruan, Pojok Telu
Pj. Bupati Kabupaten Pasuruan Nurkholis apresiasi inovasi dan peningkatan layanan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil.
Apresiasi tersebut disampaikan Nurkholis saat meresmikan alat medis Unit Radiologi MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pada, Jumat (17/1/2024).
Ia menyebut, RSUD Bangil tak kenal lelah berinovasi dalam hal layanan kesehatan. Keberadaan unit MRI akan semakin meningkatkan daya jual rumah sakit, sehingga dia meyakini jumlah kunjungan pasien ke RSUD Bangil akan terus bertambah.
RSUD Bangil adalah salah satu rumah sakit berstatus BLUD (Badan Layanan Unit Daerah). Yang artinya lebih mandiri dalam mengelola anggaran dan sumber daya.
"Peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan di RSUD Bangil dapat membuka peluang sekaligus pilihan pasien untuk berobat atau mendapatkan layanan kesehatan dari RSUD Bangil," tuturnya.
Lebih lanjut, Nurkholis menegaskan Pemkab Pasuruan melalui anggaran Dana Bagi Hasil Bagi Cukai dan Tembakau (DBHCHT) akan terus mengembangkan sarana prasarana dan fasilitas kesehatan di dua Rumah Sakit daerah yakni RSUD Bangil dan RSUD Grati.
"Kami akan terus berupaya melengkapi fasilitas di kedua Rumah Sakit daerah Kabupaten Pasuruan ini agar dapat menjadi kebanggaan masyarakat," Tutupnya.
Sementara itu, Dr. Arma Roosalina Direktur RSUD Bangil mengatakan alat MRI RSUD Bangil MRI dapat melakukan pemeriksaan pemeriksaan otak dan sumsum tulang belakang, pemeriksaan jantung dan pembuluh darah, pemeriksaan organ untuk menemukan masalah dengan hati, ginjal, pankreas, sistem pencernaan, pemeriksaan kanker, hingga pemeriksaan sendi.
MRI tersebut menggunakan teknologi 1,5 Tesla yang memungkinkan pemeriksaan yang sangat akurat tanpa radiasi.
Saat ini Alat MRI telah resmi dioperasikan. RSUD Bangil juga telah menyiapkan 4 dokter spesialis Radiologi guna mengoprasikan MRI.
Namun, Alat medis canggih tersebut belum bisa mencakup pasien BPJS lantaran RSUD Bangil masih dalam proses bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
"Sementara ada tarif berkisar 2,2 sampai 2,5 Juta. Mesin MRI belum tercover BPJS karena kami masih proses bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Tapi kami akan upayakan secepat dan terbaik untuk masyarakat," Ujar Dr. Arma.