Pasuruan,pojoktelu.com
Haul dusun adalah tradisi yang dilakukan untuk memperingati kematian sesepuh atau tokoh dusun yang telah meninggal dunia. Haul dusun biasanya diadakan memiliki tujuan untuk mendoakan, mengenang, dan menghormati orang yang telah meninggal.
Dalam acara haul Mbah Sekeng ini mendapatkan antusias dari warga Dusun Karangploso, Desa Ngerong terlihat dari banyaknya warga yang hadir dan ikut berpartisipasi. Kebersamaan dan semangat gotong royong sangat terasa dalam acara ini.
Diawali dengan tradisi ancak ratusan warga berkumpul di halaman makam Mbah Sekeng. Dengan membawa puluhan gunungan berkeliling hal ini sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada sang Maha Kuasa.
Perebutan ancak ini biasanya sebelum direbutkan didahului dengan memanjatkan doa bersama yang dilakukan oleh sesepuh desa. Mereka menganggap gunungan yang telah diarak dan didoakan ini dipercayai bisa membawa berkah. Bagi keluarganya juga desanya menjadi aman damai tentram dan makmur.
Sementara itu, Kepala Desa Ngerong, H. Jemik Sadiman mengatakan, tradisi haul ini merupakan salah satu kearifan lokal desa di awali dengan arak-arakan. Sedekah bumi dan malam harinya kita juga menggelar wayang kulit hal ini yang harus terus dijaga dan dilestarikan, karena sudah menjadi bagian dari budaya.
"Banyak nilai-nilai luhur yang patut diturunkan kepada generasi muda. Untuk itu generasi muda perlu diajak ikut dalam kegiatan seperti ini," ujarnya.
Selesai kegiatan ancak dilanjut malamnya dengan pagelaran seni budaya Wayang Kulit Putro Laras dengan dalang Ki Slamet Darmawan "Lakon Semar Bangun Kayangan". (Zaq/red)
