Pasuruan,pojoktelu.com
Ratusan warga dari Desa Baujeng, Sidowayah, Kenep, dan Ngembe menggelar demonstrasi di ruas jalan Pandaan-Bangil, di Desa Baujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Kamis (01/8/2024).
Mereka memprotes kali wangi yang tercemar. Masalah ini sudah bertahun-tahun dialami warga di empat desa tersebut.
Bahkan, aksi serupa juga dilakukan pada Oktober 2019 lalu. Saat itu warga protes dengan memblokade jalan Pandaan-Bangil. Penyebabnya juga masih sama, yakni kali Wangi tercemar.
"Dari dulu warga selalu menjadi korban. Sudah berpuluh-puluh tahun kali dan sumur warga tercemar," terang Kades Baujeng Achmad Sobiq.
Kegeraman warga dilampiaskan dengan memblokade jalan dengan menggunakan kayu. Lalu membakar ban bekas di aspal dan membentangkan spanduk berisi beragam hujatan.
Tuduhan warga masih sama dengan 2019 silam. Yakni kali wangi tercemar karena ulah perusahaan di wilayah hulu.
"Intinya, warga kami meminta kali itu bersih seperti semula. Kami tidak minta apa-apa, tidak minta CSR, kompensasi, atau apapun namanya. Kami cuma mau, kali itu bersih titik," ujar Sobiq.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Taufiqul Ghoni menjanjikan akan memanggil perusahaan yang tercantum dalam tuduhan warga. Ghoni memastikan akan menggelar mediasi antara perwakilan perusahaan dengan warga.
"Besok (02/08/2024) akan kami panggil. Kami berharap melalui pertemuan ini dapat ditemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah pencemaran sungai ini," pungkas Ghoni. (Zaq/red)