Pasuruan, pojoktelu.com
Surat edaran yang di berikan oleh Dinas Pendidikan & Kebudayaan Kabupaten Pasuruan (Hasbollah) di anggap hanya mencari sensasi belaka oleh beberapa kepala sekolah, salah satunya SDN Kejapanan II, faktanya hampir semua sekolah tingkat SD dan SMP di Kabupaten Pasuruan menjual LKS dan seragam, di Dinas Pendidikan itu sendiri ada berbagai macam bidang mulai dari kurikulum, pengawas dll.
Namun semua itu tidak efektif, faktanya dinas pendidikan tidak mampu mengawasi atau mengendalikan beberapa kepala sekolah yang nakal, sudah jelas-jelas melanggar aturan, Seperti halnya SDN Kejapanan II yang menjual LKS seharga Rp 277 ribu 4 mata pelajaran (mapel) di berikan hanya 2 buku mapel, sisanya kapan 2 buku mapel tersebut walimurid tidak ada yang tau, kapan akan di berikan oleh pihak sekolah.
Banyaknya kepala sekolah yang melanggar aturan dan beberapa media yang menulis terkait dengan pelanggaran tersebut, dari pantauan awak media pojoktelu sepertinya Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan tidak pernah memberikan sanksi, baik sanksi teguran secara lisan maupun surat kedinasan terhadap kepala sekolah, mestinya di mutasi atau bagaimana, baik di mutasi secara jabatan atau dimutasi tempat dinasnya bagi yang melanggar, situasi di dinas pendidikan pun senyap-senyap saja, apakah memang ada komitment dan kolaborasi antara kepsek dengan pihak Dinas.
Dugaan tersebut bukan tanpa alasan dari hasil konfirmasi ke Hasbollah selaku kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Pasuruan menjawab dengan landai-landai saja bahkan minta dukungan untuk visi & misi sekolah berikut tulisan dari Hasbollah melalui WA pribadinya kepada awak media, "Itu mbs manajemen berbasis sekolah artinya maju dan tidaknya tergantung komunikasi koordinasi antara lembaga dengan komite dan walimurid sepakat visi misi sekolah didukung nggih," Ucap Hasbollah melalui WA pribadinya kepada awak media.
Kepala sekolah SDN II Kejapanan Yuana S.Pd. MM nampaknya menghindar dari kejaran awak media, dalam dua pekan ini awak media yang bertandang ke sekolah tidak pernah ketemu, menurut keterangan dari salah satu guru mengatakan bahwa bu kepsek keluar, di hubungi melalui telp selulernya nada masuk namun tidak di angkat di WA juga tidak di bals, sehingga turun berita yang ke dua. (Ony).