Pasuruan, Pojok Telu
Bertempat di Gedung Sentra Pia Dusun Warurejo Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Gempol Kabupaten Pasuruan, Anggota DPR-RI Komisi XI Fraksi Golkar H. Muhammad Misbakhun S.E M.H. berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) memberikan edukasi publik QRIS solusi pembayaran bagi UMKM.
Qris singkatan dari Quick Response Code Indonesia Standard, dalam bahasa indonesia artinya "Kode Respons Cepat Standar Indonesia". Qris diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di Indonesia.
Dilansir dari Wikipedia Secara umum, QRIS memanfaatkan format kode QR pembayaran milik EMVCo, baik format kode QR yang ditampilkan oleh pembayar maupun kode yang ditampilkan oleh merchant. Format serupa juga telah sebelumnya dipakai oleh beberapa penyedia jasa pembayaran di Indonesia, termasuk Bank Mega, OttoPay, OttoCash, OVO dan BCA (QRKu), serta beberapa penyedia jasa pembayaran luar negeri termasuk Malaysia (DuitNow QR) dan Singapura (NETS QR/SGQR). Hal tersebut memudahkan Bank Indonesia dan ASPI untuk mengintegrasikan sistem pembayaran QRIS dengan sistem pembayaran nasional berbasis QR lainnya.
Guna mendorong UMKM yang maju dan mengikuti perkembangan teknologi, Bank Indonesia (BI) memberikan edukasi ke sejumlah pemilik UMKM Desa Kejapanan.
"Di era saat jni pembayaran konvensional sedikit tergantikan dengan e-wallet (Elektronik) pasalnya lebih ringkas, aman dan lebih mudah," pungkas Samsul Hadi perwakilan Bank Indonesia Cabang Malang.
Dalam acara tersebut, nampak hadir H. Muhammad Misbakhun S.E M.H Politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi XI DPR-RI, mendukung penuh program pemerintah salah satunya yakni UMKM. Menurutnya UMKM harus bisa bersaing dengan produk produk luar negeri. Salah satu upayanya ialah dengan mengikuti era teknologi yang dapat memudahkan konsumen.
"UMKM disini sudah cukup bagus, tinggal bagaimana dapat mengembangkan usahanya agar dapat bersaing dengan produk luar negeri," tandasnya.
"Secara UMKMnya sudah bagus, tinggal bagaimana mengembangkannya. Kalau kita lihat, Batiknya ini bisa di terapkan di sepatu, topi, baju dll. Ini unik, menarik, dan pengerjaannya sangat bagus," Imbuh Misbakhun.
Dirinya meyakini bahwa UMKM yang ada di Desa Kejapanan dapat meningkatkan eksistensi Desa Kejapanan sebagai salah satu pusat oleh-oleh khas Desa Kejapanan. (Tom)