Sidoarjo, Pojok Telu
Dalam tiga tahun terakhir, capaian penerimaan pajak Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengalami peningkatan. Tahun 2022 kemarin mencatatkan angka Rp. 1,215 Triliun. Pendapatan tersebut bukan hanya diperolehan dari PBB. Namun juga dari berbagai jenis pungutan pajak lainnya. Seperti pajak hotel, restoran, air tanah, pajak reklame maupun pajak parkir serta BPHTB.
Capain penerimaan pajak itu diungkapkan Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP saat melaunching SPPT-PBB Virtual di pendopo Delta Wibawa, Selasa, (10/1). Ia ungkapkan capaian penerimaan pajak tahun 2022 melebih target. Dari target Rp. 1,068 triliun, diperoleh Rp. 1,215 triliun.
"Capaian pajak ditahun 2022 ini menjadi rekor sepanjang sejarah Rp. 1, 215 triliun," ucapnya.
Ia berharap penerimaan pajak di Kabupaten Sidoarjo terus meningkat. Target Rp. 1,230 triliun ditahun 2023 ini dapat tercapai. Bahkan dapat terlampaui seperti target tahun 2022 lalu. Untuk itu ia akan terus mendorong pengoptimalan penerimaan pajak daerah. Salah satunya dengan launching SPPT-PBB Virtual.
"SPPT-PBB sudah mengarah pada digital, masyarakat dapat membayar pajak pada gerai-gerai terdekat, termasuk oleh Bumdes, sehingga kedepan tidak ada lagi wajib pajak kesulitan dalam melakukan pembayaran pajak,"ujarnya.
Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor tersebut berterimakasih kepada semua pihak atas dukungan perolehan pajak daerah. Terutama Forkopimda Sidoarjo yang selalu bersinergi membangun Kabupaten Sidoarjo. Dikatakannya, saat ini masih ada dua daerah di Indonesia yang telah menyelesaikan Perda Pajaknya. Salah satunya Kabupaten Sidoarjo. Menurutnya hal seperti ini tidak terlepas dari sinergi Forkopimda Sidoarjo.
"Kabupaten Sidoarjo merupakan satu dari dua kabupaten kota se Indonesia yang menyelesaiakan Perda terkait pajaknya,"ucapnya.
Sementara itu Kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah/BPPD Sidoarjo Ari Suryono mengatakan pengoptimalan perolehan pajak terus dilakuan. Salah satunya dengan melaunching SPPT-PBB secara virtual. Kini pemberitahuan SPPT-PBB dilakukan secara digital melaui email maupun whatsapp. Layanan tersebut memudahkan perusahan maupun masyarakat untuk mengecek tagihan SPPT PBB P2 sekaligus pencetakannya.
"Kami juga telah menyelesaian sistem virtual pajak daerah lainnya, pajak hotel, restoran, reklame, virtualisasi pajaknya sudah kita selesaikan tahun 2022,"sampainya.
Selain itu lanjut Ari Suryono, pembayaran PBB saat ini sangat mudah. Cukup datang ke gerai-gerai mini market yang banyak tersebar. Bahkan masyarakat dapat melakukan pembayaran PBB-P2 melalui QRIS Bank Jatim. BPPD Sidoarjo juga menyediakan layanan chat whatsapp dengan customer servis terkait PBB P2.
"Kita juga sudah menyelesaian sistem pembayaran QRIS Bank Jatim, jadi kita bisa melakukan pembayaran PBB dengan QRIS,"ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Ari Suryono mengatakan penyampaian SPPT tahun 2023 dilakukan bulan Januari. Tidak seperti sebelumnya yang dilakukan dibulan Maret. Ia berharap penyampaian SPPT diawal tahun dapat mendorong optimalisasi perolehan pajak. Oleh karenanya ia juga meminta mendukung program virtual pajak kali ini.
"Harapannya SPPT tahun 2023 yang sudah tersampaikan kepada desa dan kelurahan agar mohon dengan hormat kepada pak Kades, pak Lurah untuk membantu mendistribusikan ke warga,"ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan penghargaan kepada lembaga yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalisasian penerimaan pajak daerah serta penghargaan kepada wajib pajak panutan. Selain itu bupati Sidoarjo juga menyerahkan penghargaan kepada desa sebagai desa dengan partisipasi pembayaran PBB P2 tertinggi. Penghargaan itu juga diserahkan bupati Gus Muhdlor kepada PT. Angkas Pura 1. (Ony/Git/Ir)