Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

AWAS HATI-HATI, "Jamu Herbal Ampel" Kadaluarsa Beredar Di Pasaran.

Minggu, 11 Desember 2022 | Desember 11, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-14T04:48:48Z

Jamu Herbal Ampel Yang Beredar Di Pasaran

Pasuruan, Pojok Telu
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) menyebutkan bahwa 30,4% rumah tangga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan secara medis, dan yang menggunakan jamu tradisional, 44,9% diantaranya menggunakan ramuan, termasuk diantaranya jamu, untuk menjaga kebugaran, pemanfaatannya semakin berkembang dengan banyaknya jamu tradisional yang dijual secara bebas, sehingga mudah dibeli  dan  dikonsumsi secara bebas.

Bentuk jamu yang beredar di pasaran antara lain bentuk godogan dan dikemas dalam botol, Hal yang menjadi masalah adalah ketika jamu yang seharusnya bermanfaat bagi kesehatan, justru menjadi berbahaya bagi tubuh karena karena masa waktu konsumsinya kedaluarsa, melebihi batas waktu yang sudah di tentukan oleh perusahaan atau pembuat, seperti halnya "Jamu Herbal Ampel" yang di produksi oleh Sumarno warga Banyuwangi.

"Jamu Herbal Ampel" yang di buat oleh Sumarno warga Banyuwangi di suplay di kawasan Gempol tepatnya di toko jamu (Alimin), tanggal masa konsumsi yang sudah kedaluarsa (Exp) di coret dengan menggunakan  spidol hitam, menurut keterangan dari Alimin penjual jamu, "Itu di coret biar tidak ada pemalsuan, dan kebanyakan jamu merk ampel dipalsu, dan untuk memperpendek kedaluarsa, memang di sepakati dari perusahaan," begitu ucap Alimin saat di konfirmasi oleh awak media melalui WA.

Hal yang tidak masuk di akal sebenarnya, dengan dalih agar tidak mudah dipalsukan oleh orang lain, hal tersebut sepertinya kurang etis karena sumarno yang memproduksi jamu "Jamu Herbal Ampel" sumarno juga yang mencoret-coret masa berlakunya, kata orang jawa Sumarno menjilat ludah yang sudah di buang, dia yang memberikan masa berlakunya dia sendiri yang mencoret-coret kebel kedaluarsanya.

Menurut catatan media Pojok Telu Sumarno dan Alimin tidak mau rugi, jamu yang sudah kedaluarsa tetap di jual hingga membahayakan bagi konsumen, dan Sumarno pun mengancam kepada awak media bahwa akan melaporkan atas pemberitaan jamu miliknya. Pojok telu mengangkat berita berdasarkan fakta. (Zaq/Ony/Tim). Bersambung.....

×
Berita Terbaru Update