Sidoarjo, Pojok Telu
Warga Desa Medalem Kecamatan Tulangan RT 3 RW 2 benar-benar bersyukur dengan selesainya pembangunan musholla Al-Waris. Musholla berukuran 12x10 m² itu menjadi musholla baru setelah direnovasi total. Bangunan lama dirubuhkan untuk dibangun mushollah yang cantik.
Rasa syukur itu diwujudkan oleh warga desa dengan menggelar pengajian umum dalam rangka peresmian musholla Al-Waris tersebut, Rabu malam, (9/11). Tidak tanggung-tanggung, panitia pembangunan mushollah yang dikomandoi oleh Kades Medalem Santoso mengundang Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP.
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor yang hadir memenuhi undangan meminta masyarakat Desa Medalem untuk selalu menghidupkan masjid atau mushollah. Caranya dengan banyak melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan ditempat ibadah itu.
"Membangun masjid atau mushollah itu gampang, tetapi mengurip-uripi (menghidupkan) nya itu susah,"ucapnya.
Selain itu bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu meminta takmir tidak membatasi jam buka masjid atau mushollah. Ia meminta tempat ibadah itu selalu terbuka bagi siapa saja. Ia meminta takmir tidak khawatir kehilangan barang jika masjid atau mushollah dibuka 24 jam. Namun ia meminta untuk lebih khawatir akan hilangnya generasi islami yang jauh dari masjid.
"Saya dulu waktu kecil saat libur sekolah selalu tidur dimasjid, namun sekarang jarang dijumpai anak-anak tidur di masjid sebab masjidnya ditutup karena takut kotak amalnya hilang,"ujarnya.
Tidak hanya itu, menurutnya, anak-anak zaman sekarang jarang tidur kemasjid dikarenakan takmirnya galak. Takmir masjid merasa anak-anak dimasjid hanya membuat ribut saja. Kehadiran anak-anak dimasjid hanya mengganggu jamaah sholat. Padahal menurut Gus Muhdlor keriuhan anak-anak di masjid menjadi sinyal bahwa generasi islami akan terus tumbuh dari masjid. Seperti yang dikatakan Muhammad Al-Fatih, penakhluk Konstantinopel (Turki) “Jika suatu masa kamu tidak mendengar gelak tawa anak-anak, riang gembira di antara shaf shalat di masjid-masjid, maka sesungguhnya takutlah kalian akan datangnya kejatuhan generasi muda di masa itu.”
"Mendekatkan dan menanamkan rasa cinta generasi masa depan kepada masjid tidak mudah, untuk itu pengurus masjid harus ramah terhadap kehadiran mereka,"ucapnya.
Dalam kesempatan itu Gus Muhdlor juga menyampaikan pembangunan infrastruktur jalan beton yang sedang dilakukan di Kecamatan Tulangan. Sebelumnya ia meminta maaf pembangunan jalan beton tersebut mengganggu aktivitas warga. Macet menjadi dampaknya. Namun ia yakinkan program betonisasi jalan di Kabupaten Sidoarjo akan membuat warga gembira. Pasalnya warga tidak akan lagi dikeluhkan dengan jalan berlobang atau rusak. Pembangunan jalan beton akan dilanjutkan ditahun depan.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya beritahu, tahun 2023 juga akan agak macet sedikit, dari pabrik gula (PG Tulangan) sampai ke larangan (Pasar Larangan) saya cor semua, sakit sebentar tidak apa-apa ya, yang penting 10 tahun 20 tahun kedepan enak terus, kayak minum jamu,"ujarnya. (Omy/Git).