Pasuruan, Pojok Telu
Selain peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), modql.utama adalah harus punya Perencanaan Komprehensif, Bupati Irsyad Yusuf juga meminta kepada seluruh jajaran direksi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil agar terus mengoptimalkan perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Dalam agendanya paparan Masterplan RSUD Bangil di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Senin (10/10/2022), Gus Irsyad sapaannya menitikberatkan pada beberapa poin penting. Bahwa aspek perencanaan komperehensif sangat menentukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Sehingga harus benar-benar dipersiapkan secara detil dan menyeluruh dengan target yang telah ditentukan bersama.
“Kualitas pelayanan sektor kesehatan harus benar-benar diperhatikan. Maka perlu kita diskusikan rencanakan, terutama pada RSUD Bangil yang jadi kebanggaan dan salah satu icon dari layanan kesehatan masyarakat.
Diantara peluang dan dukungan yang cukup besar dibutuhkan perencanaan menyeluruh, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang,” tandas Bupati didampingi Direktur RSUD Bangil, dr Arma Roosalina dan Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko.
Di sisi lain, upaya peningkatan pelayanan dasar kesehatan juga sudah sepatutnya diimbangi dengan aset bangunan dan areal lahan yang dimiliki. Misalnya, pembangunan gedung dan pengadaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) serta relokasi gudang farmasi, gizi dan binatu. Atau pengadaan sarana Pelayanan Anak Terpadu, penataan alur dan tampak depan RSUD Bangil serta face off gedung IGD, seperti halnya Road Map Renstra RSUD Bangil Tahun 2024-2027.
“Ke depan perlu dioptimalkan pemanfaatan 50 persen DBHCHT untuk peningkatan kualitas RSUD Bangil. Maka dari itu perlu direncanakan tahapan-tahapannya dengan mempertimbangkan aset dan lahan yang dimiliki. Sehingga ada peningkatan kualitas layanan kesehatan, diikuti sarpas, gedung dan peningkatan kapasitas SDM,” Pungkas Bupati dengan nada optimis.
Lagi-lagi, kata Kepala Daerah, semuanya bermuara pada sistem perencanaan pembangunan yang matang, tanpa terkecuali mempertimbangkan sisi penataan kawasan dan anggaran yang dimiliki.
“Paling tidak, RS punya perencanaan jelas dengan melihat aset yang dimiliki. Re-desain RS jelas berbeda antara 10 tahun yang lalu dengan sekarang.
Ada green hospital yang juga harus diperhatikan. Kenyamanan juga harus jadi pertimbangan. Tentu dalam hal tampilan depannya, sarpras parkir, ruang tunggu pasien atau penataan akses jalan. Baik akses mobilisasi pasien maupun pengakses RSUD lainnya,” pinta Bupati kepada jajaran direksi RSUD Bangil dan jajaran direksi PT Medesign sebagai pengembang infrastruktur fisik.
Tentunya, semuanya dilaksanakan dengan tidak mengesampingkan layanan yang sudah ada. Sebaliknya harus dimaksimalkan lagi menuju pelayanan kesehatan paripurna.
“Jangan sampai ada celah menurun kualitasnya. Manajemen, direksinya harus diperbaiki lagi. Kualitas direksi, pengelolaan BLUD harus diikuti dengan penguatan SDM. Maka pengelolaan RSUD Bangil ini tantangannya lebih jelas karena masyarakat bisa mengakses layanan itu,” pungkasnya sesaat sebelum mengakhiri arahannya. (Ony/Eka)