Pasuruan, Pojok Telu
Untuk pertama kalinya, Kabupaten Pasuruan dipilih sebagai obyek lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata) ratusan mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang, dan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut hingga mencapai 490 mahasiswa/mahasiswi yang akan melaksanakan KKN selama 21 hari. Mereka berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang secara simbolis dilepas oleh Plh Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) dari Gedung Serbaguna Pemkab Pasuruan, Senin (25/07/2022) pagi.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Prof Dr Ir Maftuh, M.Si menjelaskan, kepada awak media dipilihnya Kabupaten Pasuruan sebagai lokasi KKN dengan jumlah mahasiswa sangat banyak karena Kabupaten Pasuruan punya garis pantai yang sangat panjang dan luas.
Selain itu, Kabupaten Pasuruan termasuk wilayah dengan potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar, sehingga dirasa sangat tepat menjadi momen mahasiswa bisa menggali ilmu dari para petambak dan masyarakat lainnya.
"Garis pantai Kabupaten Pasuruan lumayan cukup panjang dari mulai dari Nguling ke Bangil. Sehingga kalau kita terjunkan ratusan mahasiswa untuk KKN di 16 desa dan 1 kelurahan, Insya Allah banyak ilmu pengetahuan baru yang akan didapatkan," katanya.
Ditambahkan Maftuh, ratusan mahasiswanya akan disebar di 16 desa dan 1 kelurahan di 5 kecamatan. Yakni Nguling, Lekok, Kraton, Bangil dan Rejoso.
Selama mengikuti KKN, para mahasiswa yang sudah memiliki teori di bangku perkuliahan akan banyak mendapatkan pengalaman baru seputar aktifitas perikanan dan kelautan dari warga sekitar yang sudah banyak mempunyai pemgalaman.
Mereka tak sendiri, lantaran pihak kampus menyediakan 1 dosen pembimbing lapang (DPL) yang akan membantu para mahasiswa yang KKN di satu desa.
"Kita dampingi dengan satu desa ada satu dosen pembimbing lapang. Tapi karena ada salah satu desa paling luas, maka kita tambahkan satu orang lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Gus Mujib Imron dalam sambutannya berpesan agar selama KKN, mahasiswa UB bisa berinteraksi, bersinergi dan berkolaborasi dengan warga sekitar. Sehingga mereka akan merasa nyaman dan aman di setiap aktifitas apapun.
"Saya berharap mahasiswa bisa berinteraksi, bersinergi dan berkolaborasi dengan masyarakat melalui perangkat desa dan tokoh agama maupun tokoh masyarakat. Biar mereka juga nyaman, betah dan KKN nya bisa berjalan dengan lancar semuanya," pesannya.
Lebih lanjut Gus Mujib juga meyakini bahwa setelah KKN selesai digelar, maka bisa memberikan kontribusi berupa Potensi Pemetaan, Penyusunan Profil Desa Pesisir di wilayah Kabupaten Pasuruan. Kemudian penyusunan peta tematik potensi desa yang meliputi pemetaan sosial, ekonomi dan sumber daya.
Selain itu, keberadaan para mahasiswa KKN diyakini dapat menyusun profil desa yang berisi tentang potensi desa, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Serta Kondisi Sosial, Ekonomi Masyarakat.
"Muaranya adalah mempercepat kesejahteraan dan daya saing Kabupaten Pasuruan," pungkasnya.
Di akhir sambutannya, Gus Mujib juga meminta para Camat beserta kepala desa yang dalam lingkup kecamatan tersebut untuk bisa memberikan rasa aman dan membantu memberikan informasi dan menfasilitasi kepada mahasiswa KKN dan segala keperluan mahasiswa selama KKN.
"Intinya untuk mahasiwa dan camat harus selalu bisa berkoordinasi dalam kegiatan tersebut. Kami mengharapkan juga kepada mahasiswa KKN yang berada pada lingkungan tersebut untuk bisa menjaga adat dan istiadat serta tradisi di lokasi tersebut dan kami mengharapkan kepada Universitas Brawijaya agar kegiatan KKN di wilayah Kabupaten Pasuruan untuk berikutnya di tetapkan sebagai agenda rutin," pungkasnya. (Ony/mil)