Pasuruan, Pojok Telu.
Melihat dari kebutuhan, Kabupaten Pasuruan masih kekurangan guru, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Pasuruan, Hasbullah mengatakan, saat ini jumlah guru TK, SD dan SMP Negeri di Kabupaten Pasuruan sekitar 5600-an orang, jumlah tersebut masih belum sebanding dengan jumlah anak didik yang sangat banyak dan tersebar di seluruh 365 desa/kelurahan di Kabupaten Pasuruan.
"Guru di sekolah negeri di Kabupaten Pasuruan mulai TK sampai SMP sekitar 5600 guru. Kurang lebih segitu, sedangkan jumlah murid nya sangat banyak dan semuanya tersebar di 24 kecamatan," kata Hasbullah, sesaat setelah menghadiri Upacara Bendera dalam rangka Hari Pendidikan Nasional di Halaman Kantor Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan, Jumat (13/05/2022) pagi.
Perihal berapa jumlah guru yang dibutuhkan untuk melengkapi kekurangan, Hasbullah menegaskan bahwa Kabupaten Pasuruan membutuhkan sekitar 2800 guru lagi.
Hanya saja, untuk merekrut jumlah guru sebanyak itu, Pemkab Pasuruan tak memiliki anggaran yang cukup. Sehingga yang bisa dilakukan adalah mempersilahkan Komite Sekolah agar secepatnya melakukan rekruitmen guru honorer.
"Komite Sekolah memiliki hak untuk mengangkat tenaga pendidik dan tenaga kependidikan menjadi honorer di sekolah," singkatnya.
Perihal gaji honorer, bisa diambilkan melalui Dana BOS (bantuan operasional sekolah). Terlebih saat ini banyak guru yang lolos seleksi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), sehingga slot gaji bisa dialihkan ke guru yang baru saja direkrut.
"Ada banyak guru yang keterima PPPK, sehingga gajinya langsung oleh Pusat, sehingga apabila dibutuhkan guru lagi di sekolah yang sama maupun di sekolah yang lain, maka gajinya yang lama bisa dialihkan untuk guru yang baru," jelas Hasbullah.
Lebih lanjut Mantan Kadispora Kabupaten Pasuruan ini menegaskan bahwa banyaknya jumlah PNS pensiun juga menjadi salah satu faktor kurangnya guru. Dimana setiap tahun antara 250-300 guru dan tenaga fungsional yang pensiun.
Perihal lulusan guru memang banyak, namun tak sedikit yang menyebar ke sekolah-sekolah swasta di Kabupaten Pasuruan.
"Lulusan memang banyak tapi mereka juga punya hak untuk memilih antara sekolah negeri atau swasta," begitu pungkasnya. (Ony/mil)