Pasuruan, Pojok Telu.
Ahli waris Kerto (Alm) Didik & Slamet selaku anak kandung dari Kerto terus berjuang untuk mendapatkan haknya, karena menurut catatan yang tercatat dalam pemerintah desa bulusari, tanah tersebut masih tercatat atas nama Kerto (Alm), sehingga Didik & Selamet terus mencari kebenaran dan keadilan atas tanah yang di beli oleh orang tuanya (Kerto).
Selain catatan dalam pemerintahan desa, buku leter C masih tercatat atas nama kerto (Alm) pemerintah desa bulusari juga pernah melakukan pengukuran ulang namun pihak Sadli cs salah satunya RITA SILAWATI Cs yang masih hidup tetap mengusai tanah tersebut, tidak mempunya i'tikad baik, untuk mengembalikan tanah tersebut kepada ahli warisnya Didik & Selamet, dan yang perlu di ketahui bahwa sampai saat ini untuk pembayaran SPPT di bayar oleh pihak keluarga (Kerto) Didik & Selamet.
Selain data A1 yang di kantongi oleh ahli waris Didik & Selamet, Ponco Rejo yang masih hidup juga tidak lain masih tergolong saudara adik kandung dari Kerto (Alm) memberikan kesaksian bahwa tanah tersebut betul-betul milik Kerto yang di belinya dari hasil keringatnya sendiri, yang nantinya bisa di berikan kepada anak-anaknya namun karena keserakahan dan kerakusan RITA SILAWATI Cs yang ingin menguasai tanah tersebut, sehingga merugikan pihak keluarga Kerto (Alm).
Menurut catatan pojok telu RITA SILAWATI merupakan orang yang SERAKAH dan RAKUS tidak punya rasa syukur dan malu, faktanya embat tanah yang masih tergolong saudara, RITA SILAWATI Adalah anak angkat dari pasangan Kwek Bong San dan Bu Kami, dan Bu Kami adalah kakak kandung dari Kerto (Alm), kini RITA SILAWATI Cs tega ngembat tanah ahli warisnya (Didik & Selamet). Maka tidak heran bila berimbas pada usaha pabrik rokoknya, melihat perjalanan usaha mestinya PR RMS milik RITA SILAWATI melaju dengan pesat, namun faktanya jatuh bangun karena imbas dari keserakahan nafsu dan rakusnya yang dia perbuat.
Dari perjalanan hidup mestinya RITA SILAWATI banyak-banyak instrospeksi dan evaluasi agar pabrik yang di kelolanya dapat berjalan lancar RITA SILAWATI mestinya banyak-banyak belajar dari abah mawan Pabrik sebelah yang sukses dan terus berkembang karena punya jiwa sosial tinggi.maka tidak heran bila pabrik rokok H Wawan maju pesat, dan ini semua juga karena banyaknya sosial yang di berikan kepada warga sekitar dan orang lain sehingga membawa banyak berkah dalam usahanya, RITA AILAWATI malah melakukan hal yang sebaliknya, ngembat tanah milik saudaranya sendiri sehingga berimbas pada usaha pabrik rokoknya kembang kempis dan jatuh bangun. (Ony). Bersambung.......