Pasuruan, Pojok Telu.com.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dispendik Jatim), merubah SMA 1 Negeri Bangil menjadi Taruna Madani, SMA ini berbasis boarding school dan berkolaborasi dengan Pondok Pesantren (Ponpes). Sekolah yang mensinergikan pendidikan akademik, kesamaptaan, dan pesantren itu akan dimulai pada tahun ajaran 2022/2023.
Perubahan sekolah ini diresmikan dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama (KSB) dan perjanjian kerjasama realisasi SMA Negeri Taruna Madani Bangil, Pasuruan. Antara lain, Pemprov Jatim dengan TNI AL dan Ponpes Dalwah di Gedung Negara Grahadi Surabaya Selasa (23/11/2021).
Penandatanganan dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Dankodiklatal Surabaya, Laksamana Madya TNI Nurhidayat, Danlantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Yoos Suryono Hadi,
Untuk meningkatkan mutu pendidikan bukan hal buruk namun sayangnya belum di sosialisasikan terlebih dahulu sudah melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama (KSB) Sehingga memimbulkan pro dan kontra, yang ahirnya Komisi IV DPRD Kabupaten bersama dengan pimpinan DPRD melakukan inspeksi mendadak ke SMAN I Bangil pada Rabu (05/01/22). Kedatangan para wakil rakyat tersebut bukan tanpa alasan untuk meminta permohonan penjelasan dari pihak sekolah terkait dengan rencana perubahan pendirian SMAN I Bangil menjadi SMAN I Taruna Madani .
Tak tanggung tanggung inspeksi komisi IV bersama beberapa anggota lain, juga di hadiri oleh dua pucuk pimpinan DPRD yakni Rusdi Sutejo, Andri Wahyudi dari PDIP, langkah ini dilakukan untuk menjawab keluhan masyarakat Bangil dan sekitarnya, terkait transformasi SMAN I Bangil bila terwujud maka orang tua murid akan kesulitan menyekolahkan anak-anaknya lantaran kuota penerimaan siswa sudah berkurang.
Wakil ketua DPRD Rusdi Sutejo menilai perubahan SMAN 1 merupakan salah satu upaya meningkatkan kuwalitas mutu pendidikan sehingga melahirkan anak anak didik berkwalitas yang siap menghadapi daya saing tinggi, persoalannya adalah program tersebut belum sepenuhnya di dengar oleh masyarakat, maka tidak heran bila mereka melakukan protes karena khawatir anak mereka tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkuwalitas.
Abdul Ro'uf anggota komisi IV yang ikut dalam inspeksi tersebut memaparkan bahwa secara kelembagaan dirinya mendukung atas program tersebut, untuk menciptakan anak didik yang berkuwalitas ,akan tetapi kekhawatiran masyarakat khususnya orang tua murid di wilayah kecamatan Bangil juga harus di perhatikan, taruna Madani tetap jalan tapi kuota penerimaan siswa baru tidak dikurangi terlalu banyak karena PPDB menggunakan sistym Zonasi “jelasnya
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, IIndah Yudiani usai rapat mengatakan "untuk sarana yang di siapkan di SMAN I Taruna Madani oleh Dinas Pendikan Propinsi ada 3 tiga kurikulum dari Dinas pendidikan Provinsi, ada kurikulum bela Negara, spikologi yang di lakukan secara berangsur-angsur , ada kegiatan tambahan, keagamaan dari Pondok pesantren Dalwa,
Selain itu akan menjadi inisiasi yang luar biasa antara Bela Negara, Bela Bangsa dengan produksi keilmuan keagamaan menjadi satu kesatuan, maka budaya di Indonesia, yang mayoritas penduduknya beragama Islam, akan bisa menghadirkan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam penuh damai, Islam penuh kasih, Islam yang memberikan humanisme yang luar biasah, untuk sarana fisik masih menggunakan di SMAN 1 Bangil juga ada rencana penambahan bangunan untuk asrama yang akan di lakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan," Pungkasnya. (Ony/Zaq).