Pasuruan, Pojok Telu.
Banjir bukanlah bencana yang asing nagi kita, setiap tahun diberbagai media massa bencana ini sering muncul sebagai dampak dari pemanasan global dan juga curah hujan yang tinggi, berbagai macam usaha dan upaya preventif dilakukan untuk mengatasi masalah banjir, agar masyarakat tidak terganggu di setiap tahunnya di musim penghujan.
Meski demikian, kegiatan normalisasi irigasi di beberapa kecamatan sudah selesai di laksanakan, bukan berarti kegiatan normalisasi mandek, tapi pihak Pemkab tetap menyiagakan alat berat bila memang di perlukan untuk pemberihan saluran yang kurang berfungsi, mengingat saat ini mamasuki musim penghujan beberapa saluran pembuang rentang tersumbat sampah dan kayu sehingga menyebabkan banjir melanda karena air meluber.
Salah satu upaya yang mutlak dilakukan adalah normalisasi sungai, khususnya sungai-sungai besar yang ada di kabupaten pasuruan, Normalisasi sungai ini penting untuk memperluas kapasitas sungai sehingga bisa menampung air, baik yang berasal dari hujan lokal maupun air kiriman dari wilayaj yang lebih tinggi.
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Dinas SDAir TR Kabupaten Pasuruan Imam Nurwahyudi menyatakan, untuk kegiatan normalisasi dan pengerukan sudah selesai di laksanakan semuanya, total ada 65 titik jaringan irigasi dan saluran pembuangan sudah di keruk baik dengan menggunakan alat berat maupun manual, "Di antaranya, jaringan irigasi di wilayah Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, juga Dusun Pasinan, Kecamatan Beji, dan desa-desa di Kecamatan Rembang,” jelasnya
Anggaran yang di siapkan sebesar Rp 4 millyard rupiah . Masing-masing 26 pekerjaan menggunakan alat berat dan 39 memakai tenaga manusia atau mqmual tujuannya agar supaya saluran arigasi bisa berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya.
(Ony/hab).